“Cinta itu tidak kenal etika, hilang tanpa permisi bahkan di waktu yang tak terduga. Kadang kita harus mengalah pada kenyataan bahwa apa yang kita berikan tidak mesti sama dengan apa yang kita terima.”

Begitulah sepenggal kata-kata mutiara dari Fiersa Besari, salah satu penulis Indonesia yang sangat populer saat ini. Ia adalah seorang penulis sekaligus musisi dan pegiat alam yang senantiasa menorehkan karya yang penuh warna. Kata mutiara cinta di atas adalah luapan rasa Sang Penyair akan sesosok jiwa yang tak pernah akan terlepas dari indahnya cinta.

Karena setiap jiwa berhak mendapatkan cinta, berhak untuk mencinta, dan berpeluk dengan kasih sayang. Bahkan dunia ini mati tanpa cinta. Walaupun kita tahu bahwa tak segala cinta yang kita berikan akan berbalas serupa, tergantung bagaimana kita akan membawa, ke manakah arah cinta dan kasih sayang yang akan kita berikan? Untuk apa dan siapa cinta dan kasih sayang yang telah diikhlaskan?

Beranjak dari alasan di atas, kami Panitia Lomba Cipta Puisi ASEAN 3 mengadakan lomba puisi yang akan mengangkat tema Cinta dan Kasih Sayang. Sebuah huruf memang tak berarti apa-apa. Bahkan untaian kata pun tidak bisa berbuat sesuatu. Tetapi makna hidup di dalam sebuah kata adalah rasa yang harus dimengerti, batin yang harus dipahami, dan perubahan yang harus terjadi.

Dengan adanya Lomba Cipta Puisi ASEAN 3 ini kami berharap dapat menginsipirasi masyarakat ASEAN akan pentingnya mencintai sebuah negara, menghargai hak manusia, sekaligus mengapresiasi suatu perubahan melalui karya sastra.